Tiap malam aku menulis untuk selalu mengingat dirimu. Ini kebiasaan aku disetiap jatuh cinta,berharap kisah indah jatuh cinta bisa ku ingat lagi suatu saat nanti. Dan benar sekarang aku paham, menulis adalah caraku bagaimana selalu mengingatmu. Mengingat bagaimana awal pertemuan kita, mengingat semua canda tawa kita, Bagaikan kamu berada dalam dekapanku. Mengingat malam-malam yang sudah kita lewati.
Aku sebenarnya tahu dimana dirimu kini. Tapi aku seakan berlari jauh dari setiap kenangan tentangmu. Sekarang kita bagaikan orang asing yang berpapasan saling ragu menyapa. Kemarin atau pun seminggu yang lalu aku bagaikan sedekat nadi di dirimu. Telinga ku sampai bisa mendengar degup jantungmu. Tapi kini entah dimana kamu sekarang. Apa kamu menghilang di dunia ini. Atau jarak kita sejauh ribuan semesta.
Aku memilih berhenti menulis di akhir hubungan kita. Beberapa minggu aku berhenti menulis apapun tentangmu. Karena aku tak mau menggangggu kemesraanmu dengan orang lain selain aku. Aku tak ingin jadi penghalang benalu di kehidupanmu. Kamu bahagia dengan siapapun itu sudah cukup.
Aku sempat merasa kehilangan warasku ketika berhenti menulis tentangmu. Aku sebenarnya ingin berhenti. Karena di setiap huruf, kata demi kata di tulisanku hanya ingatanmu yang selalu hadir. Seolah isi kepalaku hanya di isi tentangmu. Sungguh dilema ini menjelma sebuah kerancuan di hidupku.
Dalam setiap khayal aku berharap kamu menengok ke arahku. Melihat walau hanya sedetik saja. Untuk lihat bahwa setiap huruf yang menjadi kata, semua itu tentangmu. Menjadi menyakitkan seakan rasa pilu itu ada di seluruh tubuhku. Jiwaku lemah karena masih membawa hati yang sudah terlanjur patah.
Biarlah aku tetap memujamu di setiap kata-kata ku ini. Mungkin ini bisa jadi caraku untuk selalu mencintaimu. Semua kebaikanmu dalam keikhlasan menjadi caraku mencintaimu. Selalu ada dirimu di hidupku,entah sampai kapan semua ini aku alami. Aku diam mencintaimu ,Kau tak membalas perasanku aku tak tak perlu takutkan itu.
Seseorang yang berdoa setiap malam menyebut namamu.
